Tampilkan postingan dengan label Sepak bola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sepak bola. Tampilkan semua postingan

Daftar Top Skor Liga Inggris 2012

Posted by Rustam Jumat, Mei 04, 2012, under | No comments


Top Skor Liga Inggris
Daftar Top Skor Liga Inggris 2012
No Nama Klub Jumlah Gol
1 Robin Van Persie Arsenal 28 Gol
2 Wayne Rooney Manchester United 26 Gol
3 Sergio Aguero Manchester City 22 Gol
4 Clint Dempsey Fulham 16 Gol
5 Demba Ba Newcastle United 16 Gol
6 Yakubu Aiyegbeni Blackburn Rovers 16 Gol
7 Edin Dzeko Manchester City 13 Gol
8 Emmanuel Adebayor Tottenham Hotspurs 13 Gol
9 Grant Holt Norwich City 13 Gol
10 Mario Balotelli Manchester City 13 Gol
11 Danny Graham Swansea City 11 Gol
12 Frank Lampard Chelsea 11 Gol
13 Luis Suarez Liverpool 11 Gol
14 Papiss Demba Cisse Newcastle United 11 Gol
15 Steven Fletcher Wolves 11 Gol
16 Daniel Sturridge Chelsea 10 Gol
17 Gareth Bale Tottenham Hotspurs 10 Gol
18 Javier Hernandez Manchester United 10 Gol
19 Jermain Defoe Tottenham Hotspurs 10 Gol
20 Peter Crouch Stoke City 10 Gol
21 Peter Odemwingie West Brom 10 Gol

Indonesia Ikut Piala Dunia

Posted by Rustam Kamis, Mei 03, 2012, under | No comments

Indonesia Ikut Piala Dunia

Indonesia pernah menjadi team negara Asia pertama yang ikut World Cup. Tepatnya pada tahun 1938 yang diadakan di Perancis.

Tergelitik banget perasaan untuk mencari lebih tahu mengenai hal tersebut, tentunya hal yang wajar di tengah euphoria penyelenggaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan ini. Karena sejujurnya saja, gegap-gempitanya belum bisa merasuk sampai ke wilayah rasa bangga sebagai sebuah bangsa. Kita masih berteriak-teriak menyoraki Negara-negara tetangga kita yang bertanding saling beradu prestasi dan berebut supremasi. Seandainya saja yang kita tonton dan kita elu-elukan kemenangannya di World Cup tersebut adalah tim PSSI. Tim kebanggaan bangsa Indonesia.
(doh) Capek rasanya mengharap mereka pulang membawa kemenangan pada event-event olahraga Internasional.

Banyak sudah pertanyaan tak terjawab itu yang terlontar ke permukaan, umpamanya saja :

“Masa sich dari jumlah seperempat milyar penduduk Indonesia, ndak bisa mencari 11 orang pemain bola yang bagus?”

"PSSI kapan ya mewakili Indonesia jadi juara dunia?"

"Kapan PSSI dibina dengan baik sehingga mampu mengukir prestasi yang membanggakan?"

Assh… nikmati sajalah dahulu permainan tim negara lain untuk sementara ( sementara apa sementahun? Hahaha…) selagi PSSI belum mampu lagi meloloskan diri menjadi peserta ajang olahraga sekelas World Cup seperti para pendahulunya, dan masih belum mampu mengukir prestasi yang bisa membanggakan rakyat Indonesia.


gambar ini berasal dari sini
Untuk menghibur diri, mari kita coba membongkar tumpukan sejarah dan mengais kebanggaan masa lalu ketika tim sepak bola negeri ini pernah mewakili negara-negara Asia di World Cup 1038 di Perancis. Malangnya pada waktu itu, di depan sekitar 8000 pasang mata di Vélodrome Municipal, di kota Reims pada putaran pertama mereka harus langsung bermain melawan raksasa Hungaria ( tim runner up ). Bukan cuma si pendatang baru Dutch East Indies (Indonesia waktu itu) yang dilibas 6-0 oleh Hungaria, namun pada babak perempat final team Switzerland dihabis 2-0 oleh Hungaria, kemudian pada babak semi final Swedia terkena getahnya dengan menelan pil pahit kekalahan telak 5-1 ditekuk oleh Hungaria. Namun akhirnya pada babak final Hungaria di bungkam oleh Italia 4-2. Italia keluar sebagai juara pada World Cup 1938 itu.
Berikut hasil selengkapnya pada waktu itu :

World Cup 1938
Putaran ISkorTanding ulangSkor
Switzerland - Germany 1:1 (1:1, 1:1)Switzerland - Germany4:2 (1:2)
Czechoslovakia - Netherlands 3:0 (0:0, 0:0))

Hungary - Dutch East Indies 6:0 (4:0)

Sweden - Austria --:--

Cuba - Romania 3:3 (2:2, 1:1) Cuba - Romania 2:1 (0:1)
Italy - Norway 2:1 (1:1, 1:0))

France - Belgium 3:1 (2:1))

Brazil - Poland 6:5 (4:4, 3:1))


Untuk hasil lebih selengkapnya silahkan longok sumbernya di 'www.fifa.com'

Lalu siapa sajakah mereka para pemain yang telah berjasa menancapkan tonggak sebagai negara Asia pertama yang mengikuti World Cup dan pertama bagi bangsa ini. Berikut ini daftar pemain.

Daftar Pemain
• Mo Heng TAN (GK)
• Achmad NAWIR
• Hong Djien TAN
• Frans MEENG
• Tjaak PATTIWAEL
• Hans TAIHUTTU
• Suvarte SOEDARMADJI
• Anwar SUTAN
• Henk SOMMERS
• Frans HUKON
• Jack SAMUELS

Pemain Cadangan
• J. HARTING (GK)
• Mo Heng BING
• DORST
• TEILHERBER
• G. FAULHABER
• R. TELWE
• See Han TAN
• G. VAN DEN BURGH

Pelatih : Johannes VAN MASTENBROEK (Belanda)

alasan mengapa irfan bachdim di coret!

Posted by Rustam Rabu, Mei 02, 2012, under | No comments


Bagi pengamat olahraga, Sumohadi Marsis, hal wajar jika seorang pemain dikeluarkan jika PSSI yang menentukannya. Hal ini karena menurutnya PSSI hanya mengenal satu kompetisi, yaitu Indonesia Super League (LSI).

Menurut Sumohadi, hal wajar itu juga terkait bahwa setiap liga memang seharusnya berada di bawah panduan PSSI. Bahkan menurutnya di berbagai belahan dunia, hanya ada satu kompetisi profesional tertinggi yang dibawahi oleh persatuan sepakbola di negaranya masing-masing.

Saat ini tinggal, si pemain yaitu Irfan bachdim yang menurutnya harus memilih. Tetap berada di klubnya dengan aturan tak boleh bermain di tim nasional atau memilih hengkang dari klub dan mencari klub baru di ISL. ''Semuanya tergantung pemain saya rasa,''

Bagi Sumohadi sendiri, ia lebih menyoroti keluarnya klub-klub bola ISL ke Liga Primer Indonesia (LPI). Baginya hal ini menunjukkan ada sesuatu yang harus dibenahi PSSI.
"Seperti isu pengaturan skro yang hingga kini belum dibereskan, meski ada satgas Anti Suap, tetapi belum ada hasilnya. Makanya hingga kini isu pengaturan skor masih terus ada dan menggelayuti ISL, hal ini perlu diperhatikan benar-benar oleh PSSI,'' pungkasnya.

Irfan Bachdim, striker yang masih terikat kontrak dengan klub Persema Malang ini memang erancam dicoret dari timnas Indonesia. Hal ini menyusul keputusan Persema Malang keluar dari kompetisi PSSI 'Liga Super Indonesia' 2010 untuk gabung dengan kompetisi tandingan Liga Primer Indonesia (LPI).

PSSI yang tak mengakui LPI, sejak awal mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada pemain, pelatih dan ofisial klub yang tergabung di LPI. Salah satu ancaman PSSI juga mencoret nama pemain Timnas yang tergabung di klub peserta LPI.


menurut ane irfan harus dipertahankan jgn dicoret
gk kebayang gimana timnas klo gk ada irfan

Sejarah Nomor Punggung Pemain Sepakbola

Posted by Rustam Selasa, Mei 01, 2012, under | No comments






Quote:
Kapan nomor punggung di kostum pemain bola mulai digunakan?
Jawabannya, di tanggal 25 Agustus 1928, Arsenal dan Chelsea menorehkan nomor punggung di baju mereka saat bertanding melawan The Wednesday (kemudian jadi Sheffield Wednesday) serta Swansea Town di hari yang sama.

Setelah beberapa kali eksperimen – tentu ada pihak kontra yang beranggapan nomor punggung bisa merusak warna kostum – maka Inggris memutuskan memberlakukan nomor punggung sebagai bentuk permanen dari kostum pesepakbola. Awalnya, sebelas pemain starting memakai pakaian bernomor punggung yang dirunut dari angka 1 hingga 11, dan seorang pemain dapat menggunakan nomor punggung berbeda dalam satu musim.
Walau tak ada aturan pasti yang menentukan nomor punggung mewakili posisi tertentu di lapangan, secara de facto sebuah standar telah muncul dan dipakai sebagian besar tim sepakbola, dengan beberapa pengecualian.

Secara umum para penjaga gawang memakai nomor punggung 1. Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang mengunakan nomor 2 dan 6. Para gelandang kebanyakan memakai nomor 4, 6, 7, 8, 10, serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan). Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10, dan kadang walau kurang populer nomor 7, 8, serta 11.
Tatkala sistem pergantian pemain diperkenalkan dalam sepakbola di tahun 1965, pemain cadangan mengambil nomor punggung 12; saat pemain pengganti kedua diperkenankan, mereka mengenakan nomor 14. Yap, para pemain kala itu masih gentar memakai nomor 13 karena masih percaya takhyul angka tersebut bisa mendatangkan sial.
Pemakaian nomor punggung yang ditetapkan secara pasti pada tiap pemain dalam sebuah skuad diperkenalkan pada Piala Dunia 1954. Setiap pemain dari masing-masing negara yang masuk daftar 22 pemain memakai nomor punggung tertentu dan sama sepanjang turnamen berlangsung. Hasilnya, nomor punggung 12 hingga 22 bisa diberikan pemain lainnya di dalam skuad, tanpa perlu memperhatikan posisi pemain bersangkutan di lapangan.
So, ini berarti sebuah tim dapat memasukkan pemain sebagai starter tanpa perlu mengutamakan pemain bernomor punggung 1 hingga 11. Meski nomor punggung 1 sampai 11 cenderung diberikan pada para pemain dalam lingkup line-up inti, fakta di lapangan tak mesti harus begitu dengan berbagai macam alasan. Contoh paling beken adalah Johan Cruyff yang bersikeras menggunakan nomor 14.

SESUAI ALPHABET
Timnas Argentina melakukan kiat penomoran saat Piala Dunia 1978 dan 1982 dengan cara berbeda, yakni mengurutkan sesuai nama sang pemain secara alphabet. Hasilnya, para pemain di bangku cadangan (bukan kiper) dapat menggunakan nomor punggung 1. Belakangan dalam sebuah regulasi turnamen ditetapkan bahwa nomor punggung 1 mesti diberikan pada kiper.
Badan sepakbola di Eropa yang pertama kali memperkenalkan sistem nomor punggung dalam sebuah pertandingan di liga adalah FA Inggris, yang mana sosialisasi nomor punggung (dan nama pemain bersangkutan dicetak di atas nomor) dilakukan pada final Piala Liga Inggris 1993 antara Arsenal versus Sheffield Wednesday.
Belakangan hal ini menjadi standar di FA Premier League di musim berikutnya, lalu kebanyakan liga-liga top di Eropa baru mengadopsi sistem ini lima tahun kemudian. Kini para pemain bebas mengenakan nomor punggung berapapun (sepanjang itu menjadi representasi ciri khas sang pemain di dalam skuad) antara 1 sampai 99. Tahun 2003, kiper FC Porto Vitor Baia menjadi pemain pertama yang memakai nomor punggung 99 dalam final Liga Champion UEFA. Bahkan Hicham Zerouali diijinkan memakai nomor punggung 0 saat membela klub Aberdeen FC di Liga Premier Skotlandia. Tak heran para fan memberi julukan pada Hicham sebagai “Zero.”
Para pemain bola secara umum tidak diperkenankan mengubah nomor punggung mereka sepanjang musim. Seorang pemain baru dapat mengubah nomor punggungnya jika ia pindah ke klub lain di pertengahan musim, lalu klub barunya memberikan nomor anyar yang berbeda. Para pesepakbola boleh saja mengubah nomor punggungnya di musim berikut – pindah dari nomor besar menjadi nomor kecil antara 1 sampai 11 mungkin dengan melihat indikasi bahwa klub berpikir sang pemain pantas diturunkan secara regular di musim berikutnya.

Tipikal pemberian nomor punggung di atas berawal saat formasi 5-3-2 digunakan. Dengan ketentuan tak tertulis pemberian nomor dimulai dari belakang ke depan, serta dari kanan ke kiri:

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Kiri, 4. Bek Sayap Kanan, 5. Bek Tengah, 6. Bek Sayap Kiri, 7. Sayap Kanan, 8. Kanan Dalam, 9. Penyerang Tengah, 10. Kiri Dalam, 11. Sayap Kiri.
Nah pola yang mirip bisa ditemukan dalam nomor punggung para pemain timnas Swedia:
1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Tengah Kanan, 4. Bek Tengah Kiri, 5. Bek Kiri, 6. Gelandang Bertahan, 7. Gelandang Kanan, 8. Gelandang Tengah, 9. Gelandang Kiri, 10. Striker, 11. Striker

Dalam perkembangannya nomor punggung kostum berkembang menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah klub atau timnas. Hal ini biasanya terjadi karena nomor punggung itu digunakan pemain hebat, dan merupakan suatu kehormatan besar jika diperkenankan memakai nomor punggung yang sama. Sebuah contoh menyolok adalah nomor punggung 7 di Manchester United. Nomor punggung dipakai para pemain hebat di eranya masing-masing seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, Cristiano Ronaldo dan kini Michael Owen.
Spoiler for gambar:
 
 Ada pula pemain sepakbola yang memakai nomor punggung 3 digit


Spoiler for gambar:




Quote:
Secara umum dalam sejarah, dahulu para pesepakbola diwajibkan mengenakan nomor punggung mulai dari 1 sampai 22 yang dipakai urut berdasarkan dari pemain inti hingga ke pemain cadangan. Namun, seiring dengan perkembangan dan diberlakukannya aturan-aturan resmi tertulis dari delegasi sepakbola dunia, maka nomor-nomor punggung sekarang sudah dibebaskan dipilih sesuka hati oleh para pesepakbola mulai dari 1 sampai 99.

Lalu bagaimana jika ada nomor punggung yang dikenakan pesepakbola sampai melebihi angka 99 alias tiga digit? Pemandangan aneh dan sangat jarang tentunya kita jumpai di dunia persepakbolaan.

Belakangan bisa kita lihat di ajang kualifikasi Paiala Asia 2011. Adalah Dario Vidosic (nomor 101), Thomas Michael Oar (nomor 121) dan Matthew Allan Kemp (nomor 118) yang mengenakan jersey dengan nomor tiga digit angka. Para punggawa Australia ini mendapati sorotan khusus terutama di forum-forum sepakbola dan blog perihal nomor seragam yang dipakainya kala bermain di lapangan hijau. Dan salah satu dari mereka yaitu Thomas Michael Oar yang justru didapati mengenakan jersey tersebut saat menghadapi timnas Merah Putih yang pada saat itu tumbang 1-0 (03/03).

Jauh berbeda dari rekan-rekan lain setimnya yang mengenakan nomor punggung pada umumnya (1 sampai 99). Tak banyak pesepakbola yang punya inisiatif memakai nomor sampai tiga digit.

Bukan tidak beralasan kenapa mereka mengenakan nomor punggung tersebut. Konfederasi sepakbola Asia memperbolehkan skuad timnas yang berlaga di pentas kualifikasi piala asia 2011 memakai seragam nomor berapa saja sekalipun melebihi angka 100. yang penting tetap memakai nomor yang sama selama berjalannya kompetisi. Hasilnya, sebagian anak-anak besutan Peter Verbeek ada yang memilih mengenakan nomor sampai tiga angka.

Sebetulnya ini bukan kali pertama dalam sejarah yang mencuat di publik, sebelumnya juga ada banyak nama-nama yang menomori jersey mereka dengan nomor tiga digit.

Tahun 1996, Jessus Arellano mengenakan nomor 400 saat bermain untuk CF Monterrey dalam rangka memperingati 400 tahunan kota Monterrey, Meksiko. Masih dengan nomor yang sama, penjaga gawang dari salah satu klub Brasil, EC Goias, Harlei juga memakainya untuk pertandingan ke-400 nya bersama klub tersebut. Sama halnya dengan kiper dari klub Brasil lainnya, Santos FC, Fabio Costa dengan seragam bernomor 200 yang ia kenakan dalam bentuk aksi kebanggaannya melakoni partai ke-200 nya. Andreas Herzog mencatatkan dirinya sebagai pemegang rekor terbanyak caps International bersama timnas Australia dengan mengantongi 100 caps lantas mengapresiasikannya dengan mengenakan nomor punggung 100. Ada lagi penyerang Uruguay, Ruben Sosa yang memakai nomor 100 guna memperingati ulang tahun klubnya, Club Nacional de Football, 14 Mei 1999.

Dan inilah nomor punggung paling besar yang pernah ada dalam sepanjang sejarah sepakbola profesional yang dicatatkan oleh kiper Sao Paolo dan timnas Brasil, Rogerio Ceni dengan nomor 618. Nomor tersebut terpampang di punggungnya dalam perayaan penampilan ke-618 nya bersama klubnya, Sao Paolo sekaligus menorehkan sejarah untuk klubnya sebagai pemain dengan pemegang caps terbanyak pada 14 juli 2005.

Sejatinya, nomor punggung memang merupakan sebuah idenstitas yang melekat kuat dan melambangkan citra pemain pada diri mereka masing-masing. Sebutlah nama-nama top dunia yang pernah menapakkan kaki di Old Trafford yaitu George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, Cristiano Ronaldo, hingga Michael Owen yang populer dengan nomor 7. Pemain terbaik FIFA tiga kali, Ronaldo sampai memiliki julukan khas R9 karena kerap kali mengenakan nomor 9. Sampai pada sebuah kenangan tertinggi yang didedikasikan dalam bentuk keabadian sehingga penerusnya tidak boleh ada yang mengenakan, seperti nomor 3 yang dimiliki Full Back Inter Milan, Giachinto Facchetti dan nomor 6 kepunyaan Franco Baresi dari AC Milan.

Nomor-nomor punggung yang menghiasi jersey pesepakbola sejatinya memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya dan akan terekam dalam memori penggemar bola dengan bersifat sejarah.

Masa depan sepakbola tidak ada yang tahu. Mungkin saja 5-10 tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan, nomor-nomor punggung pesepakbola kembali mengalami revolusi. Siapa yang tahu? meskipun demikian, fenomena nomor punggung dengan tiga digit termasuk nomor-nomor punggung yang lazim dikenakan oleh pesepakbola, tetap menjadi sebuah "identitas" pemiliknya.

7 Kiper Paling Legendaris dan Hebat Sepanjang Masa

Posted by Rustam Selasa, Mei 01, 2012, under | No comments


1. Gordon Banks (Inggris)


Spoiler for penjelasan:

Gordon Banks adalah kiper paling hebat sepanjang masa versi Soccer Blog. Ia membuktikan dengan kemampuannya yang sungguh hebat dengan bakat yang luar biasa. Ia pernah menepis sundulan Pele pada piala dunia 1970 yang sudah 90% hampir masuk. Itu dinobatkan sebagai penyelamatan terhebat sepanjang masa dan Pele sendiri mengakuinya.


2. Lev Yashin (Uni Soviet/Russia)
Spoiler for penjelasan:
Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama ini, karena pemain ini pun sudah meninggal. Ia memiliki refleks yang bagus dan cepat saat menepis bola. Selama berkarir dalam sepak bola, dia juga banyak memenangkan piala. Ia juga telah menepis lebih dari 150 tendangan penalti. Namun, pada tahun 1986 ia mengalami hal yang tragis. Cedera lutut kaki kanannya yang sangat parah, membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya dan empat tahun kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan


3. Peter Schmeichel (Denmark)

Spoiler for penjelasan:
Peter Schmeichel merupakan kiper terhebat karena karirnya yang sukses dan kemampuannya yang fantastis. Dengan badan tinggi besar, ia membawa Manchester United meraih treble winner pada musim 1997-1998 dan membawa Denmark juara Piala Eropa 1992. Ia pun juga telah mendapat predikat kiper terbaik dunia empat kali pada tahun 1992, 1993, 1997, 1999.


4. Dino Zoff (Italia)

Spoiler for penjelasan:
Dino Zoff adalah salah satu legenda Italia dan Juventus. Ia juga merupakan salah satu kiper yang masih bermain pada saat usia 41 tahun untuk tim nasional dan clubnya. Ia pun telah mepersembahkan 6 gelar Serie A kepada Juventus dan 1 piala dunia kepada tim nasional italia.


5. José Luis Chilavert (Paraguay)

Spoiler for penjelasan:
José Luis Chilavert mungkin adalah kiper profesional yang paling sering membuat gol. Terbukti dengan 67 gol yang sudah dibuatnya selama berkarir menjadi kiper. Pada tahun 1999, ia memecahkan sejarah dengan mencetak hat-trick pertama yang dilakukan oleh kiper. Dia juga telah mendapat gelar kiper terbaik tahhun 1995, 1997, dan 1998. (kiper apa striker nih )


6. Van Der Sar (Belanda)

Spoiler for penjelasan:
Van Der Sar memang salah satu kiper terhebat sepanjang masa. Ia masih bermain sampai umur 40 tahun (musim 2010-2011) untuk membela Manchester Uited. Bersama Paul Scholes dan Ryan Giggs yang sama-sama sudah tua, mengantarkan MU menjuarai berbagai gelar. Ia menjaga gawangnya dengan tubuh yang tinggi dan tangannya yang panjang.



7. Claudio Taffarel (Brazil)
Spoiler for penjelasan:
Claudio Taffarel dinobatkan sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa karena banyak gelar yang dipersembahkannya kepada tim nasional Brazil. Dengan membawa Brazil menang piala dunia 1994 dan membawa Brazil ke final pada 1998 (walaupun kalah 3-0 oleh Prancis di final) serta ia juga mengantarkan Brazil juara Copa America pada tahun 1989 dan 1997. Selain itu dia juga memiliki skill yang mumpuni sebagai kiper.
Quote:
Kiper
Spoiler for tambahan:
Spoiler for 1:
David Seaman
seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Inggris. Dia pernah membela klub utamanya seperti Peterborough United, Birmingham City, Queens Park Rangers, Arsenal, dan Manchester City. Ia pensiun karena peristiwa naas yang menimpanya yaitu cedera bahu yang tidak bisa sembuh saat membela Manchester City. Ia mendapat penghargaan the MBE di tahun 1977 atas keberhasilannya menjadi kiper terbaik yang pernah membela klub dan Timnas sepak bola Inggris.
Di timnas Inggris, dia bermain 75 kali.


Spoiler for 2:
Gianluigi Buffon

Kiper yang berpostur 193 Cm ini sering juga di panggil "Superman" karena aksinya di lapangan seperti seorang superman yang terbang untuk menyelamatkan bola-bola yang mengarah ke gawangnya.Sukses Italia di Piala Dunia 2006 di Jerman tak bisa di palingkan dari perannya. sepanjang turnamen itu, the Superman benar-benar menunjukan sebagai Kiper nomor 1 Dunia saat ini karena hanya kebobolan 2 gol, satu gol bunuh diri di semifinal melawan tuan rumah Jerman dan satu gol penalti di final yang di ceploskan oleh Zinedine Zidane. tak salah jika FIFA selaku pihak penyelenggara PD2006 memberikan penghargaan Lev Yashin Award (Penghargaan Untuk Kiper Terbaik di PD).


Spoiler for 3:
Oliver Kahn
penjaga gawang Jerman yang bertinggi badan 188 cm dan 86 kali memperkuat negaranya. Ia bermain untuk negaranya (sejak 1995) dan klub Bayern Munich (sejak 1994) dan 429 kali tampil untuk klub tersebut. Dia berjuluk King Kahn atau Kahn, the Titan karena cara bermain sepak bolanya. a juga berpartisipasi di Euro 1996, Euro 2000, dan Euro 2004 serta di Piala Dunia 1994, Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2006 ia bukan menjadi kiper utama tapi hanya sebagai kiper pilihan kedua skuad negaranya.
Oliver Kahn merupakan salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepak bola di Jerman dan dunia. Ia merupakan kiper yang sangat tangguh, memiliki daya juang yang tinggi dan kepemimpinan yang tegas. Terbukti ia mampu menyabet gelar kiper terbaik dunia versi IFFHS pada tahun 1999, 2000, dan 2002, serta menjadi kapten di Timnas Jerman (2001-2004) dan Bayern Munich (2002-2008).



Spoiler for 4:
Fabien Barthez
mantan pemain sepak bola asal Perancis. Ia berposisi sebagai penjaga gawang dan bertinggi badan 182 cm.
Dari tahun 1994 hingga 2006, ia memperkuat tim nasional sepak bola Perancis dan tampil sebanyak 86 kali, termasuk di Piala Dunia 2002, 2006, Euro 2004, serta menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Di tingkat klub terakhir ia bermain untuk Olympique de Marseille. Di Marseille pada tahun 1993 ia berhasil tim tersebut meraih gelar Liga Champions, mengalahkan AC Milan di final. Saat memperkuat AS Monaco, tim tersebut dua kali menjadi juara Ligue 1 (97, 00). Di Manchester United ia juga dua kali mencicipi gelar juara liga (01, 03).
Barthez terkenal akan tingkah lakunya di lapangan yang eksentrik dan reaksi yang baik, namun ia juga beberapa kali melakukan blunder pada pertandingan-pertandingan penting. Ia pensiun sebagai pemain sepak bola pada 5 Oktober 2006.


Spoiler for 5:
Ronny Paslah

Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pesepak bola legendaris dunia asal Brazil, Pele singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele. hebat yah gan


Spoiler for 6:
Rene Higuita
kiper Kolombia yang dijuluki "El Loco" atau Si Gila ini, memang merupakan sosok penjaga gawang kontroversial[rujukan?]
Aksinya yang sering keluar jauh dari area pertahanan bahkan ikut serta dalam mengambil tendangan bebas maupun penalty memang sulit untuk dilupakan. Aksinya yang paling menawan adalah Scorpion Kick, kondisi di mana ketika melompat badan ditekuk ke belakang dan kaki ditarik melengkung, menahan tendangan Jamie Redknapp pada pertandingan persahabatan melawan Inggris, September 1995.

Sejarah piala Eropa (euro)

Posted by Rustam Minggu, April 29, 2012, under | No comments




Quote:
Sejarah piala Eropa (euro) sebenarnya bermula dari ide Sekretaris Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Henri Delaunay pada akhir dekade 1920-an. Kala itu, Delaunay melihat melihat ada kepincangan di antara dua kutub itu, di mana negara Amerika Latin terlalu kuat bagi Eropa. Uruguay meraih medali emas di Olimpiade 1924 dan 1928. Bahkan, Uruguay ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia I tahun 1930 sebagai penghormatan atas prestasinya.
Ide Delauney sebenarnya cukup sederhana. Delauney ingin memperbanyak frekuensi pertandingan antar negara-negara Eropa dengan menggelar kejuaraan antarnegara. Sayang, ide Delauney tidak digubris oleh UEFA (Persatuan sepak bolanya Eropa). UEFA malah menggelar kejuaraan antarklub Eropa yang kelak dikenal sebagai Piala Champions, Piala UEFA dan Piala Winners mulai 1954.

Hal inilah yang membuat Delauney kecewa, hingga jatuh sakit dan meninggal dunia pada November 1955. Meninggalnya salah satu sesepuh sepak bola Eropa ini sangat mengejutkan jajaran pengurus UEFA. Dalam kongres UEFA 1957, ide lawas Delauney itu akhirnya disetujui. Kongres juga memutuskan Prancis sebagai tuan rumah Piala Eropa yang pertama tahun 1960 sebagai bentuk penghormatan kepada Delauney. Pada ajang ini, Uni Soviet (kini Rusia) yang menjadi juara setelah mengandaskan Yugoslavia dengan skor 2-1 melalui perpanjangan waktu.

Sejak saat itu, setiap 4 tahun sekali UEFA menggelar perhelatan 'Piala Dunia Mini' ini. Perkembangan dari perhelatan akbar itu pun terus terjadi. Misalnya jumlah peserta Piala Eropa kedua yang berlangsung di Spanyol, 1964, membengkak dari 17 negara menjadi 29 negara. Pembengkakan ini antara lain ditandai masuknya Inggris dan Italia dalam kancah perhelatan akbar se-Eropa ini. Namun format putaran final sama seperti yang pertama, yaitu 4 tim yang lolos ke putaran final. Kali ini di final tuan rumah Spanyol menumbangkan juara bertahan Uni Soviet dengan skor 2-1.

Karena jumlah peserta semakin bertambah, maka format pertandingan pun diubah. Setiap peserta harus menjadi juara dan runner up grup terlebih dahulu untuk lolos ke putaran final. Format inilah yang menjadi format baku yang dianut setiap perhelatan piala Eropa.
Nah berikut daftar juaranya dari tahun 1960-2008 cekibrot again gan
Quote:
Spoiler for EURO 1960:


Juara: Uni Soviet
Runner-up: Yugoslavia
Tuan rumah: Perancis

PERTAMA kalinya kejuaraan sepakbola antarnegara Eropa dilaksanakan. Saat itu, format adalah setiap tim memainkan dua leg dan babak knock out di semifinal yang berlangsung di negara penyelenggara.

Ketika itu, Euro diwarnai protes dari Federasi Sepak Bola Perancis yang menganggap penyelenggaraan pertama seharusnya berlangsung di Perancis. Akhirnya, turnamen ini akhirnya digelar di Perancis.

Di final, Uni Soviet berhasil membungkam negara tetangga mereka Yugoslavia 2-1. Mantan negara adidaya itu memenangkan pertandingan melalui babak perpanjangan waktu.

Spoiler for Euro 1964:


Juara: Spanyol
Runner-up: Uni Soviet
Tuan rumah: Spanyol

NUANSA Euro kali ini berbeda dengan empat turnament sebelumnya. Masalah politik larut dalam kegiatan yang seharusnya menjunjung sportivitas. Yunani menolak bertanding melawan Albania, karena kedua tim sedang terlibat perang.

Spanyol yang bertindak sebagai tuan rumah berhasil mengalahkan Uni Soviet 2-1. Sejarah itu dibukukan Tim Matador melalui pertandingan yang berlangsung di Madrid.

Spoiler for Euro 1968:


Juara: Itali
Runner-up: Yugoslavia
Tuan rumah: Itali

PERUBAHAN fundamental dari Euro terjadi ketika turnamen berlangdung di Italia pada 1986. Turnamen yang awalnya bernama The European Nation’s Cup, diganti menjadi UEFA European Football Championship.

Spoiler for Euro 1972:


Juara: Jerman
Runner-up: Uni Soviet
Tuan rumah: Belgia

FORMAT turnamen 1972 ini, masih sama seperti format empat tahun sebelumnya. Kandidat kuat juara, Jerman dengan mudah membantai Belgia 3-0 di partai final yang di gelar di Brussels, lewat dua gol bintang Jerman Gerd Muller.

Jerman akhirnya merebut mahkota juara usai membungkam tim tangguh Uni Soviet 3-0.

Spoiler for Euro 1976:


Juara: Cekoslovakia
Runner-up: Jerman
Tuan rumah: Yugoslavia

PUTARAN final Euro 1976 diadakan di Yugoslavia. Di partai final, Cekoslovakia berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Jerman 2-0.

Partai final kali ini diwarnai aksi diving yang dilakukan pemain Jerman, Uli Hoeness. Tapi, aksi brilian di perlihatkan kiper Ceko, Antonin Panenka dengan menggagalkan eksekusi penalti Sepp Maier.

Spoiler for Euro 1980:


Juara: Jerman
Runner-up: Belgia
Tuan rumah: Itali

FORMAT baru kembali diterapkan pada Euro 1980. Delapan tim maju ke putaran final di Italia. Di partai puncak, Jerman berhasil mengandaskan perlawanan Belgia 2-1, lewat dua gol yang dicetak Horst Hrubesch.

Spoiler for Euro 1984:


Juara: Perancis
Runner-up: Spanyol
Tuan rumah: Perancis

PADA Euro 1984, peringkat pertama di masing-masing grup langsung menuju babak semifinal, setelah melewati fase grup.

Di partai final, tuan rumah Perancis berhasil mengalahkan Spanyol 2-0. Kedua gol Prancis dicetak Michel Platini melalui tendangan bebas dan Bruno Bellone.

Spoiler for Euro 1988:


Juara: Belanda
Runner-up: Uni Soviet
Tuan rumah: Jerman

PEMERINTAH Jerman menyelenggarakan Euro 1988, dengan memakai format seperti perhelatan 1984. Belanda berhasil menjadi juara, setelah mengalahkan Uni Soviet 2-0 di final. Kala itu, gol belanda lahir melalui sundulan Marco Van Basten dan Ruud Gullit.

Spoiler for Euro 1992:


Juara: Denmark
Runner-up: Jerman
Tuan rumah: Swedia

EURO 1992 diselenggarakan Swedia bertepatan dengan banyaknya perubahan politik di Eropa. Jerman Barat dan Jerman Timur mendeklarasikan kesatuan mereka menjadi Republik Jerman.

Kemudian Uni Soviet menyatakan kemerdekannya, serta tempat Yugoslavia yang dilanda perang di digantikan Denmark.

Ajaibnya, Denmark yang bermain tanpa beban berhasil tampil di final dan memukul Jerman 2-0 lewat gol yang di ciptakan Kim Vilfort dan John Jensen.

Spoiler for Euro 1996:


Juara: Jerman
Runner-up: Republik Ceko
Tuan rumah: Inggris

TIMBULNYA kekuatan-kekuatan baru negara Eropa Timur, membuat Euro 1996 diikuti 48 negara. Format baru mulai di jalankan, yaitu 16 tim maju ke putaran final dan terbagi menjadi empat grup.

Peringkat satu dan dua di masing-masing grup akan maju ke babak selanjutnya. Partai final terjadi antara kandidat juara Jerman dan Rep Ceska yang bertindak sebagai underdog.

Jerman berhasil menaklukkan Rep Ceska 2-1, lewat gol Oliver Bierhoff di perpanjangan waktu. Ini juga menjadi kali pertama sistem golden goal diterapkan.

Spoiler for Euro 2000:


Juara: Perancis
Runner-up: Italia
Tuan rumah: Belgia & Belanda

PERTAMA kalinya Euro berlangsung di dua negara. Belgia dan Belanda terpilih menjadi tuan rumah bersama. Partai final di turnamen mempertemukan dua kandidiat kuat juara, Italia dan Perancis.

Tim Ayam Jantan berhasil menjadi kampiun, lewat gol emas David Trezeguet saat injury time. Perancis juga berhasil mengawinkan gelar World Cup 1998 dan Euro 2000.

Spoiler for Euro 2004:


Juara: Yunani
Runner-up: Portugal
Tuan rumah: Portugal

PADA Euro 2004, Portugal menggelar hajatan. Perhelatan ini menghadirkan kejutan di akhir kejuaraan. Yunani bersama pelatih asal Jerman Otto Rehhagel berhasil membalikkan prediksi publik.

Mereka mampu memboyong lambang supremasi sepakbola terbesar di Eropa itu. Yunani menjadi juara setelah menundukkan tuan rumah Portugal 1-0 di Lisbon, lewat gol tunggal dari Angelos Charisteas

Spoiler for Euro 2008:


Juara: Spanyol
Runner-up: Jerman
Tuan rumah: Austria-Swiss
Spanyol akhirnya merengkuh gelar Juara Piala Eropa 2008 setelah mengalahkan Jerman 1-0 di final. Adalah Fernando Torres yang mengobati dahaga gelar 44 tahun Spanyol. Torres mencetak gol tunggal kemenangan Spanyol di Stadion Ernst Happel. Sebiji golnya di menit ke-23 menentukan segalanya. La Furia Roja menjadi raja baru Eropa.
Quote:
Nah ini dia piala eropa yang sangat di incer semua pemain Eropa

KATEGORI

Labels

kurs

NGOBROL DENGAN SAYA

GLOBE MAPS

SMS GRATIS